NIM : 44111010119
Fakultas Ilmu Komunikasi Broadcasting
Dapatkan 10 Dollar/klik
Mengatasi Masalah Kemacetan di Jakarta
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai atau juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta misalnya, telah menempuh berbagai cara untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Mulai dari jalan 3 in 1 hingga adanya jalur Angkutan Busway, tetapi nyatanya kemacetan belum bisa di atasi. Banyak kalangan bilang bahwa kemacetan disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang beroperasi di Jakarta, hal ini memang benar adanya.
Kemacetan bukan hanya merugikan kalangan orang per-kantoran, tetapi juga kalangan bawah dan para pelajar. Telah masuk kerja, telat masuk kuliah atau sekolah adalah contoh kecilnya.
Solusi dari pemerintah Jakarta dengan membangun jalur Busway memang sedikit efektif, tetapi malah mempersempit jalur utama jalan kendaraan umum.
Kesadaran akan masyarakat agar meninggalkan kendaraan pribadinya dan naik angkutan umum belum bisa di lakukan oleh sebagian orang dengan alas an kenyamanan dan keamanan. Hanya orang-orang tertentu saja yang mau menaiki angkutan umum dan Busway.
Solusi kemacetan dari pemerintah Jakarta yang terbaru adalah pembangunan proyek MRT. MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Berdasarkan data basic concept disebutkan, rel MRT akan dibuat dalam bentuk jalan layang dan bawah tanah.
Melihat kota Jakarta yang semakin padat, proyek pembangunan rel bawah tanah mungkin tidak efektif. Pastinya akan memerlukan waktu yang lama untuk membangunnya. Walaupun proyek sudah berjalan, pertanyaannya adalah apakah solusi kemacetan ini akan berjalan efektif melihat kota Jakarta semakin padat. Kita juga tahu bahwa proyek ini tidak akan selesai dalam waktu singkat.
Dapatkan 10 Dollar/klik
Mungkin ini solusi lain dari saya yang setidaknya bisa mengurangi kemacetan di Jakarta melihat dari banyaknya kendaraan yang beroprasi di Jakarta. Solusinya adalah dengan menaikan tarif parkir kendaraan pribadi diseluruh tempat parkir di Jakarta pada hari kerja.
Yang tadinya biaya parkir per flat atau per kendaraan menjadi tarif per jam parkir. Kenapa harus menaikan tarif parkir ? Dengan menaikan tarif parkir misal dari Rp. 750,-/jam menjadi Rp. 1500,-/jam untuk Motor dan Rp. 4000,-/jam menjadi Rp. 8000,-/jam untuk mobil, akan membuat para pemilik kendaraan bermotor malas untuk memarkirkan kendarannya di tempat parkir dan memilih untuk menundanya di rumah. Khususnya para pegawai kantor yang memiliki kendaraan pribadi.
Rata-rata jam kerja kantor adalah 8 sampai 10 jam per hari, jika di ibaratkan 8 jam X Rp.8000 = Rp. 64000,-/hari untuk mobil dan untuk motor 8 jam X Rp.1500 = Rp. 12000, ini pasti akan membuat para pemilik kendaraan bermotor malas membayar parkir dan mau tidak mau memilih untuk menaiki kendaraan umum untuk berangkat dan pulang kantor. Solusi ini efektif berjalan di Negara-negara lain seperti Australia dan Philipina.
Yang pasti adalah masih tergantung kepada kesadaran dari masyarakat kota Jakarta itu sendiri. Karena solusi yang dilakukan pemerintah saat ini sebenernya sudah benar, namun memang masyarakatnya saja yang belum melakukan solusi yang dibuat oleh pemerintah.
Dapatkan 10 Dollar/klik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar