Radio Hit Kontemporer (CHR)

Radio Hit Kontemporer (CHR)


Radio Hit Kontemporer (CHR)



            Dikenal juga Top-40, stasiun-stasiun CHR hanya memainkan rekaman-rekaman music yang terlaris saat ini. Daftar lagu yang diputar stasiun CHR dirancang untuk menarik remaja dan orang muda. Demografi utama format ini adalah usia 12 hingga 18 tahun, walaupun pada pertengahan 1980-an program ini dinikmati oleh kalangan yang lebih luas dari khlayak intinya. Seperti A/C, akhir-akhir ini stasiun-stasiun CHR juga mengalami penurunan jumlah. Dalam Journal of Radio Dtudies (1995-1996), Ed Shane mengamati bahwa format tersebut “Secara statistic selalu kalah di era 1990-an . Apa ang disebut futuris Alvin Toffler sebagai Demasifikasi Media banyak mempengaruhi CHR. Terlalu banyak jenis music yang di putar. Tidak ada satu pun stasiun radio yang dapat menciptakan format dengan unsur yang beragam mulai dari rapper  Ice T,  rocker  Nirvana, artis  Country  George Strait, atau yang lainnya. Setiap pemain tersebut cocok dengan definisi tentang Radi Hit Kontemporer. CHR kehilangan fokus.”
            Konsultan Jeff Pollack percaya bahwa CHR telah kehilangan pijakannya karena tidak selaras denag apa yang dia sebut “Streets”, dan meramalkan format tersebut akan merangkul secara dance-rap dan mengembangkan apresasi lebih besar kepada hit rock alternative. Format tersebut ditandai oleh ketangkasan nya, sering dengan langkah yang tanpa henti. Keheningan, dikenal dengan “suara mati”adalah musuh. Idenya adalah agar anak-anak tidak meompat dari satsiun sau ke stasiun yang lain dengan car menjaga suara tersebut tetap hangat. Ini bukan tugas kecil karena hamper setiap pasar memiliki paling sedikit dua stasiun yang berorientasi-hit. Pada wawancara tahun 1995 di Radio Ink, Programer Bill Richard meramalkan bahwa pendekatan jockey dengan intensitas-tinggi akan menepi dan memberi jalan kepada suara yang lebih mantap dan alami. “hari-hari bagi jockey yang menggunakan kata-kata yang aneh telah berakhir. Top 40 akan mencari jockey yang lebih bersuara sungguhan dan berpaling dari pendekatan yang hura-hura.”. Para Deejay CHR telah mengalami beberapa perubahan status sejak lahirnya table format music pada 1950-an. Pada awlanya, karakter pop memainkan peranan tak terpisahkan dalm penyiaran. Tetapi, pada pertengahan 1960-an format tersebut mengalami perubahan saat kehadiran deejay dan bahkan jumlah iklan yang tiap jamnya dikurangi untuk memperbaiki alur. Meskipun ada kritik bahwa siaran baru tersebut terlalu mekanistik , teknisi Drake tersebut berhasil memperkuat format untuk mempertahankan khlayak pendengar.
            Pada pertengahan 1970-an peranana deejay pada stasiun-stasiun hit mulai memperoleh kembali ketenarannya, tetapi pada tahun 1980-an format tersebut mengalami renovasi lebih jauh(yang dipelopori oleh konsultan legendaris Mike Joshep) yang mengakibatkan penajaman lagu yang diputr dan penurunan kehadiran deejay. Stasiun-stasiun super hit atau hot hit  menjadi salah satu program yang paling popular di seantero negeri dan dapat mendekati atau menempati puncak rating di pasar mereka.
            Setidaknya saat ini CHR memiliki lebih sedikit kualitas hingar binger dan dapat dikatakan terdengar lebih dewasa. Melewati penyesuaian citra, format tersebut mengarah pada perbaikan alur secara keseluruhan sementara bersiap-siap untuk mencari format utama lagi. Para ahli berpendapat bahwa pebaikan yang terus menerus pada lagu yang diputar akan mempertahankan format tersebut tetap  hidup.
            Berita hanya merupakan sampingan dalam stasiun-stasiun CHR. Program berita dianggap oleh banyak direktur program sebagai factor yang menyebabkan pendengar pergi. Menurut mereka, “Anak-anak tidak suka berita”. Walaupun ada deregulasi  yang membebaskan stasiun-stasiun tersebut dari menyajikan program-program non hiburan. Sebagian besar masih menyediakan porsi kecil untuk berita karena merasa berkewajiban. Stasiun-stasiun CHR sanat memikirkan promosi dan berorientasi kontes.
            Kurang dari 500 stasiun (Hampir semuanya FM) menyebut dirinya CHR. Banyak diantara mereka yang lebih ingin dirinya disebut Rhytm Hits  (CHURBAN tidak lagi disukai pada akhir 1990-an) yang mengkombinasikan urban dan hit rock atau modern hits, sebuah versi top 40 yang lebih tajam yang mengambil lalu yang diputar dari MTV dan stasiun-stasiun radio kampus.


HAFID MAULANA (C)2012

Facebook
Twitter



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top